Dear teman-teman terbaikku,
Santri PPIP. Darussalam Jember,
Jurusan Kimia FMIPA UNEJ, PRIMAGAMA Jember, IONS (Islamic Organization of
Mathematics and Natural Science), ALPHA (Aliansi Pers Mahasiswa), HIMAKI
(Himpunan Mahasiswa Kimia), FLP (Forum Lingkar Pena) Jember, GYC (Green Youth
Community), FIM (Forum Indonesia Muda)Regional Jember, dan Grup pekananku…
Sebelumnya, Aku hanyalah debu yang
tertiup angin ke Jember. Sebutir debu yang ingin melihat dunia luas dengan penuh
harapan sekaligus rasa takut yang luar biasa. Sebutir debu yang hanya
bermodalkan kepercayaan pada Allah, melangkah jauh keluar dari rumah yang
nyaman, rumah yang ketat, rumah yang sebenarnya pintunya sangat sulit untuk
kubuka dari dalam. Iyah, karena aku adalah sebutir debu pingitan. Hehe
Hmmm, aku harus bilang apa..
Ah, intinya aku ingin berterimakasih,
telah menjadi jawaban atas harapan pada tuhanku. ketika aku harus mampu
meyakinkan keluargaku bahwa aku akan tetap terjaga di dunia kampus yang penuh resiko,
ketika sebenarnya aku tidak punya jaminan apa-apa untuk mengatakan itu, ketika
aku hanya punya tuhanku yang aku yakin akan selalu menjagaku tanpa tidur
sedetikpun, dan ketika hanya harapan itu yang menjadi jaminannya, lalu tuhanku
mempertemukan, memperkenalkan, dan mendekatkan kalian denganku, yeah..aku
dengan kalian.
Dan cerita kita mengalir indah di
Jember,,
Aku menjadi belajar banyak hal yang
sebelumnya sangat gelap untukku, bayang-bayang hidup sendirian di kota orang
perlahan memudar, aku tidak ketakutan. Karena yang kulihat adalah kalian, tak
kulihat rona gelap kehidupan di kampus, yang kulihat adalah senyuman tulus,
semangat perbaikan, dan inspirasi. Rasa aman kemudian menghangatkan sebuah
ruang di dalam sini, hatiku. Ah Tidak tidak!
tak hanya menghangatkan hatiku, tapi juga menghangatkan hati keluargaku.
Aku.. yang dulu sangat susah untuk
keluar dari pintu rumah hingga banyak jalan di desaku yang tidak kuketahui,
sekarang aku bahkan tahu jalan ke ibu kota Indonesia. Yeah mungkin ini biasa
saja bagi sebagian orang, tapi ini luar biasa bagiku karena sebelumnya tak
mudah bagiku untuk pergi tanpa didampingi keluarga, betapa ngerinya
kekhawatiran di keluargaku tentang keamanaan anak perempuan. Sekarang Aku sudah mengantongi banyak kepercayaan dari
keluargaku. Kepercayaan bahwa dunia tak hanya berisi ancaman, tetapi juga
harapan dan kebaikan.
Dear, teman-teman terbaikku,,
Dalam waktu yang bersamaan,
seringkali kefahaman dan ketegangan muncul di antara kita. Rasa marah, jengkel,
dan prasangka hingga mungkin sempat menjauhkan kita, dengan ini aku tulus
meminta maaf kepada kalian. Seakan terlupa bahwa kalian adalah anugerah dalam
hidupku, aku seringkali membuat kekacauan karena tak mampunya hatiku. Dengan
ini aku benar-benar memohon maaf atas semua kesalahanku pada kalian, aku
meminta maaf karena seringkali tak mampu melindungi kalian dari tajamnya
perkataanku, ingkar janji, sinisnya wajahku, dan kasarnya sikapku, baik di
depan ataupun di belakang kalian, baik secara terang-terangan ataupun
tersembunyi. Aku mohon maafkanlah aku. Aku tahu rasa sakit yang pernah kugores
di hati kalian sangat susah diobati karena dalamnya goresan yang kubuat, tapi
meskipun susah, meskipun teramat susah, tolong maafkanlah aku, karena tanpa
maaf kalian atas semuanya, hari-hari ke depan akan sangat berat. Kemaafan
kalian sangat sangat penting untukku. Tolonglah, tolong maafkan aku atas
keseluruhan salahku pada kalian..
Dear, teman-teman terbaikku,
Terimakasih telah menjadi bagian dari
hidupku. Terimakasih telah membantuku hidup di Jember hingga urusanku terasa
lebih ringan, Terimakasih telah meramaikan hidupku dengan hangatnya hati kalian
dan pengajaran yang luar biasa hebatnya. kalian adalah salah satu nikmat
terbesar yang aku tidak ingin menggantinya dengan apapun di dunia ini. kalian
sangat berharga. Bagiku, pertemanan ini adalah cinta. Jadi, aku ingin
mengatakan.. aku sangat mencintai kalian karena Allah. Maafkanlah aku dengan
segala kekurangan dan kesalahanku.
Dear teman-teman terbaikku,
Sebelumnya aku hanya debu, dan
sekarang aku masih debu yang sama tetapi dengan keberanian yang berbeda.
Bersama dengan kalian, menguat dalam hati ini, bahwa penjagaan Allah sangat
indah dan tak ada satupun kekuatan yang bisa melemahkannya. Di bumiNYA yang
luas, meskipun rasa takut itu tetap ada, aku akan tetap berani melangkahkan
kaki karena Aku percaya Allah akan selalu menjagaku dengan cara yang indah
seperti ini.
Maka bersamaan dengan takdirnya, bismillah kulangkahkan kakiku dari
Jember ke Bandung untuk melanjutkan proses belajarku.
Aku memohon pada Allah, semoga Allah
mengekalkan pertemanan kita hingga ke syurgaNYA. Dan mohon doakan aku,,
Dariku,
Ainul Maghfirah yang sangat
berbahagia dengan cinta ini.