Archive

Archive for Mei 2016

KEGAGALAN ADALAH PEMBELAJARAN YANG MAHAL



Selamat malam pemirsah, sudah sangat lama sepertinya aku tidak menulis setelah sekitar satu bulan yang lalu membulatkan tekad untuk kembali aktif menulis, tapi ah sungguh tekad itu sangat sulit terealisasikan. Ntah karena apa, tapi aku berharap dan tetap berharap aktivitas menulisku tetap akan berlanjut meskipun harus berkali-kali berhenti. Oke sekian basa basinya. Mari kita lanjutkan pada materi yang sebenarnya. Ceilah. 

Isi tulisan kali ini sesuai judulnya akan berbicara tentang perbaikan atas sebuah kegagalan. Pernah mendengar bahwa setiap peristiwa selalu mengandung hikmah? Yup! itu benar banget. Perjalanan hidup manusia di bumi selalu tidak akan pernah lepas dari sebuah ujian. Satu ujian lolos, maka bejibun ujian lebih berat lainnya sudah stay ngantri. Ujian itu sendiri adalah tanda bahwa seseorang masih hidup. Kenapa ada ujian? aku akan menjawabnya dari sisi yang lebih ringan. Ada ujian karena hidup adalah pembelajaran. Dalam pembelajaran akan ada perbaikan, memperbaiki dan terus memperbaiki hingga di akhir hidup kita menjadi orang yang khusnul khatimah dengan perbaikan yang selalu kita lakukan. Singkatnya sih, perbaikan itu adalah taubat. 

Masalahnya, manusia seringkali tak bisa memperbaiki diri hanya dengan teori. Kebanyakan manusia perlu diberi “GONG” yang besar agar dia menyadari kesalahannya. Dan satu-satunya GONG terbesar yang paling ampuh adalah KEGAGALAN. Karena hanya ketika tahu pedihnya kegagalan sendiri kita jadi berpikir kemudian melakukan aksi agar tidak kembali jatuh. Caranya, dengan tidak melakukan kesalahan yang sama. dan atas rasa perih yang dirasa akan menggerakan kita untuk mengobati perih itu. Itu kenapa kegagalan memang sebuah pembelajarn yang mahal. Kalau sudah bayar mahal-mahal masa iya masih tidak mau mengambil manfaat? Rugi dong!

Katakanlah perempuan yang berat badannya ideal tak mampu menjaga pola hidup sehat dengan makan makanan sesukanya tak peduli sehat atau tidak, berlebihan atau tidak, malas-malasan, jarang beraktivitas, tanpa disadari badannya tak lagi ideal, overweight! Tahu kan kalau gemuk selalu menjadi momok yang sangat menakutkan bagi perempuan, apalagi overweight. Nah saat dia menyadari akan berat badannya yang tidak ideal, mulai deh chaos! Panic! Apalagi bagi perempuan yang baru aja menyatakan siap menikah. Paniknya bukan ampun, jadi kesulitan kan yang mau mengisi berat badan di proposal?? Huhuuu. Pada saat itu terjadi, akhirnya dia berpikir dan berusaha untuk menurunkan berat badannya dengan cara apa? Berhenti banyak makan makanan yang berlemak dan berlebihan, konsep nabi mulai diambil, makan setelah lapar dan berhenti sebelum kenyang, nah! Terus ditambah olahraga rutin tiap hari. akibatnya badan segar dan sehat, mata tak mengantuk! Horay!

Iyes begitulah ujian works! Jika saja kita tak pernah gagal, maka kita tidak akan pernah melakukan perbaikan bisa-bisa kebablasan dan sombong. Iyas, sama seperti yang aku dan temanku alami. Karena sekarang berat badan kami tidak lagi ideal, akhirnya kami memutuskan untuk diet dan melakukan senam rutin tiap hari. Bahkan besok kami berencana untuk melakukan jogging rutin! Nah lho! Coba kalau berat badan tidak naik, pasti malas banget yang mau olahraga di pagi hari. capek. Xixixixii

Loh, jadi intinya ini mau cerita tentang kamu yang kegemukan? Terus sok-sokan pakek judul sekeren di atas?? Helloooooow.

Hahahaha,, itulah yang disebut inspirasi sob! Semoga bisa mengambil manfaat dari tulisan ini. 

NB: Tapi aku tidak sedang mempromosikan kegagalan lho ya, bisa memperbaiki diri tanpa harus mengalami kegagalan sendiri tapi belajar dari pengalaman orang lain itu lebih keren lho! Karena belajar tidak perlu semahal kegagalan pribadi. Itulah yang disebut aksi preventif cerdas! Cihuy dah. Tunggu tulisan bersambung berikutnya yak!

BTW, NB-nya panjang banget yak. Hufth… xixixixi, biarin! Yang penting gak dosa! Hihii

Room A1, Ponpes Darussalam Jember
Kamis, 12/05/2016 21:34

Suka Seru Persiapan Keberangkatan awardee LPDP 61 Part 1



Suka Seru Persiapan Keberangkatan awardee LPDP 61 Part 1
28 maret-2 april 2016 menjadi waktu pilihan bagi awardee LPDP angkatan 61 untuk saling bertemu dan bersinergi di wisma Hijau Depok dalam rangka mengikuti program kepemimpinan LPDP. Acara yang berlangsung 6 hari itu tak serta merta terjadi begitu saja tanpa warna di dalamnya. Angkatan 61 yang kami beri nama Bahana Esatya ini cukup unik karena menjadi satu-satunya angkatan yang anggotanya terbagi menjadi dengan dan tanpa tugas Pra PK. Terbaginya anggota ini menjadi boomerang bagi angkatan kami untuk mencapai kekompakan yang maksimal dikarenakan tidak semua anggota wajib berperan aktif dalam menjalankan tugas angkatan bagi yang non tugas. Namun, untuk ukuran ini, Bahana Esatya berhasil membuktikan, meskipun tertatih kami bisa mencapai apa yang disebut dengan kekompakan.
Berawal dari tugas yang datangnya keroyokan dari yang tercinta pak Moh Kamiluddin, Bahana Esatya benar-benar ramai! Tugas yang terdeadline, anggota yang tidak bisa dihubungi, kendala koneksi internet, jauhnya jarak wilayah antar anggota, perbedaan pendapat, pengurus yang bolak balik dimarahi ,sama sekali lagi yang tercinta, pak Kamil, waktu yang sempit, dan kesibukan anggota memberi warna tersendiri bagi kami. Ada berpuluh-puluh tugas, dan setiap anggota dengan tugas WAJIB berperan aktif dalam semua tugas baik individu, kelompok, maupun tugas angkatan. Karena jika tidak, maka siap-siap namanya akan masuk ke berita acara sebagai orang yang pasif.
Komitmen dan konstribusi menjadi 2 istilah yang selalu terngiang-ngiang bukan hanya di telinga, tapi juga di kepala! Pusying meeen! Maklum, beberapa dari kami mungkin belum pernah dikeroyok tugas yang benar-benar menuntut totalitas dan orisinalitas seperti tugas pra PK, Aku bahkan jatuh sakit saat menjalankan tugas pra PK.
Sekitar 3 minggu waktu yang kami miliki untuk merampungkan semua tugas dari pak Kamil. Yang membuat terharu, teman-teman non tugas ikut serta dalam menyelesaikan tugas kelompok dan angkatan, padahal seharusnya mereka bisa menikmati status tanpa tugas. Bersinergi, kami bisa menyelesaikan semua tugas dengan baik kecuali satu, tugas konsep penutupan yang masih harus bolak-balik presentasi kepada tim PK sampai acara PK berlangsung. Bahkan saat malam H-1 kami masih berdebat tentang konsep acara penutupan sehingga harus menunda jatah tidur kami, ruangan menjadi panas meski sudah malam dan ber-AC. Hari H penutupan-pun juga tidak lepas dari cekcok antar anggota karena masalah teknis. Meskipun demikian, pada akhirnya acara penutupan kami berjalan dengan lancar yang mengangkat tema Bimba Wiwaha, Festival Boneka Khas Nusantara di universitas Negeri Jakarta, 2 April 2016.
 Closing, the Ondels

Selama acara PK, 28 maret-2 april 2016,  kami telah melakukan pergantian ketua PK sebanyak satu kali. Ketua PK pertama Adalah Maulana Rizky Aditama, karena masih adanya pelanggaran anggota serupa kedisiplinan seperti terlambat masuk kelas dan dresscode yang tidak sesuai, kami harus mengganti ketua PK dan jatuh kepada Fadhli. Di sini aku belajar tentang TANGGUNG JAWAB seorang PEMIMPIN. Kesalahan anggota akan menjadi tanggung jawab pemimpin. Dalam Fase-fase pergantian ketua ini, satu hal yang selalu kita bahas, KOMITMEN! Pembahasan yang sangat pelik dari 122 kepala yang berbeda. Ini bukan soal komitmen satu atau dua orang, melainkan soal komitmen 122 orang dalam waktu yang bersamaan. Bahana Esatya membuktikan dalam segala ragam latar dan status, kami mencapai suatu komitmen mufakat. Komitmen bersama. Kami memiliki prinsip bahwa kami harus sukses bersama! Apa yang kami lakukan untuk mencapai komitmen bersama? Satu orang mengingatkan yang lain, satu orang memudahkan urusan yang lain, SINERGI!
 Lipsing, the Ondels, BYFY

Satu keunikan PK adalah serius tapi asyik. Hampir kebanyakan tugas adalah tugas mengasah kemampuan seni, itu yang kami sebut acara By You For You, BYFY. Dalam acara ini kami menyalurkan bakat non akademik, kami tertawa bersama, tegang bersama, nyanyi bersama, joget, bahkan garingpun juga bersama. Dan di sinilah misi BONDING antar anggota itu tercapai. Tak kalah seru adalah acara Ice breaking dari tim PK yang membuat kami ketagihan untuk mengusir kantuk dan merefresh otak akibat tekanan ngantuk yang berpindah dari mata ke otak. Stress.  Oh iya, aku pikir ngantuk menjadi rahasia umum di acara PK, karena memang jatah tidur yang selalu kurang dari 5 jam tiap hari dengan agenda padat. Saking padatnya, makanan kelas A yang disajikan buat kami tidak benar-benar aku nikmati karena terburu waktu. Dalam hal ini pak Kamil pasti akan bilang “Satu hal yang bisa kamu lakukan untuk berkonstribusi banyak adalah jangan tidur! Follow The Rules!!” hehehe
OASE, Outbond Asyik, Sehat, Energik, menjadi catatan lain dari perjalanan PK. Outbond ini adalah pertamakalinya bagiku. Di sini belajar apa yang dinamakan MENAKLUKKAN RASA TAKUT dan tentunya BONDING.

 
 Opening, PK-61

Okey, sampai di sini dulu yak. Udah lebih dari 700 kata nih. Tunggu Suka Seru Persiapan Keberangkatan awardee LPDP 61 Part 2 berikutnya yak. :)