Masalah umum yang sering hinggap
sebagai penyakit di hati manusia adalah malas, iri, hasud, dengki, sombong,
Riya’, dan sum’ah yang semuanya berujung pada satu akar “hubbud dunnya”. Sifat
malas telah menjadi keluhan banyak orang, mengingat sifat malas menjadi salah
satu aspek utama dalam mengikis target
yang ingin atau seharusnya mereka capai. Secara jelas pada diri, sifat malas
telah menoreh penyesalan yang cukup besar.
Sebagaimana yang pernah saya uraikan
dalam tulisan sebelumnya tentang harga yang harus dibayar untuk sebuah
kemalasan, akibat yang akan kita peroleh dari kemalasan sangat besar
mudhorotnya. Mungkin beberapa orang juga sudah menyadari tentang harta karun
yang dirampas oleh sifat malas. Sehingga tak mengherankan, jika banyak orang
mencari – cari cara agar bisa menghilangkan sifat malasnya. Bahkan beberapa
orang mungkin sudah ikut berkali-kali acara motivasi untuk mengusir malas.
Pada dasarnya, sifat malas adalah hal
yang cukup wajar. Jadi begini, sewaktu – waktu kita juga membutuhkan sifat
malas ini untuk menghindari diri dari kesalahan misal malas cari perkara, malas
mau adu mulut, malas meladeni pembicaraan yang tak penting, malas ngusilin
orang dan lain – lain. Ini artinya kita tak perlu susah – susah membuang sifat
malas yang ada dalam diri kita. Hanya saja yang kita perlukan adalah mengelola
kekurangan ini (malas) menjadi fungsi yang pas pada waktu yang pas.
Kalau kita bertanya bagaimana cara
agar tidak malas mengerjakan hal – hal yang baik seperti belajar, ngaji,
sholat, bersih-bersih rumah? Maka menurut ustad Ridwan Kharis, jawabannya hanya
satu yaitu “jangan malas!”. Sekilas tips ini terlihat seperti gurauan, namun
sebenarnya inilah tips yang paling tepat untuk mengelola malas. Malas tidak
perlu diusir, dia hanya perlu disembunyikan pada saat – saat tertentu. Saat kau
akan belajar, sembunyikan malasmu, lupakanlah dulu, belajarlah! Lain kali,pada
hal – hal yang negatif, panggillah rasa malasmu kembali untuk malas melakukan
hal-hal negatif tersebut. Lakukan berkali – kali hingga itu akan menjadi
kebiasaan yang otomatis.
Jadi 2 hal untukmu, lupakan malas!
Dan panggil malas!
Eih, gak nyambung ya? Hehe,,
kudo’akan aja deh semoga ini bermanfaat untukmu!
;)