Negeriku Rawan Gempa


Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS An-Naml: 88)

Menurut KBBI, gempa adalah peristiwa alam berupa getaran atau gerakan bergelombang pada kulit bumi yang ditimbulkan oleh tenaga asal dalam; gempa bumi. Gempa dibagi menjadi 3, yaitu gempa tektonik, vulkanik, dan runtuhan. Masih menurut KBBI, gempa tektonik merupakan gempa yang berhubungan dengan (disebabkan oleh) pergeseran tanah, sementara gempa vulkanik merupakan gempa yang disebabkan oleh gunung berapi. Sejak bulan Juli 2018, gempa ratusan kalinya menyapa negeri ini, tepatnya di Lombok dan Sulawesi Tengah, yang menelan banyak korban dan menghancurkan bangunan-bangunan. Maka, mari kita doakan saudara-saudara kita di sana agar diberi pertolongan dan kesabaran oleh Allah.

Kenyataannya, Berdasarkan data peta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebagian besar wilayah di Indonesia ialah rawan gempa sebagaimana yang terlihat pada gambar peta indeks risiko bencana gempabumi di Indonesia. Dalam gambar tersebut, dapat kita lihat bahwa banyak sekali wilayah di Indonesia berada di zona merah (potensi gempa sangat tinggi), bahkan di pulau Jawa hanya sebagian kecil saja yang berada di zona hijau (potensi gempa rendah). Sebelumnya perlu diketahui bahwa gempa tidak bisa diprediksi waktunya. Kalaupun bisa itu hanya dalam rentang waktu yang sangat dekat setelah gempa pertama.  Lalu, bagaimana cara kita menyikapi kenyataan ini?
Gambar Peta indeks risiko bencana gempabumi di Indonesia (BNPB, 2009)

Berdasarkan penjelasan Bapak Asdani Soehaimi (ahli geologi, pusat survei geologi) dalam geoseminar di Museum Geologi Bandung, yang bisa bisa dilakukan manusia untuk meminimalisir dampak gempa salah satunya adalah dengan penataan ruang kota yang baik di mana infrastruktur utama harusnya dibangun di tempat-tempat yang lebih aman pada wilayah tersebut. Karena katanya, earthquakes don’t kill people, buildings do (quote ini sangat popular silahkan cari diinternet yang membuatnya, saya kesusahan mendapatkannya hahaha). Misal pada kasus Palu Koro, bangunan-bangunan seperti Hotel roa-roa, Ramayana Mall, Jembatan Kuning, berdiri di atas batuan lunak. Hal ini menyebabkan bangunan lebih mudah roboh. Salah satu anggota dari tim peneliti liquifaksi di Palu (insyaAllah kalau tidak salah inget tentang status beliau, hehe) menjelaskan bahwa pemerintah juga telah melibatkan para ahli geologi dalam rancangan tata ruang kota. Meskipun demikian, ada banyak hal yang tidak bisa dihindari. Contoh kasus pulau Jawa, di samping penduduknya sangat padat, sebagian besar wilayahnya rawan gempa, sehingga susah juga untuk menerapkan tata ruang kota yang idealis. Dalam forum yang sama, pemateri lain menjelaskan bahwa hal lain yang bisa dilakukan adalah menggunakan bahan-bahan bangunan yang tahan gempa. Ini tidak akan aku ulas lebih lanjut, silahkan cari sendiri di internet. (Eh, sumpah dah ini tulisan, hihihi, sorraaay wkwkwk). Selain itu, dijelaskan juga dalam geoseminar ini perlunya pembangunan jalur evakuasi yang kuat sehingga ketika gempa terjadi komunikasi peringatan bencana dan evakuasi pada jalur yang aman lebih cepat dilakukan.

Okey, begitulah sedikit ulasan tentang gempa di negeri kita. Sori agak blepotan sitasinya, abis lupa-lupa inget sih siapa yang menjelaskan, pematerinya banyak, hehe. Lalu, eh eh bentar setelah baca kok rasa-rasanya kita tidak bisa berbuat banyak ya sama gempa ini? Hahaha, itu juga menjadi pertanyaanku kok. Tapi menurutku begini, pengetahuan bahwa Indonesia adalah negara gempa perlu kita ketahui dan sadari Bersama. Dengan demikian kita bisa belajar apa saja yang bisa kita lakukan dan siapkan (mitigasi) sebagai warga yang tinggal di negara rawan gempa.

Selain itu, ada hal lain yang tak kalah pentingnya. Hidup di negara yang rawan bencana setidaknya mengingatkan kita pada Allah, bahwa kondisi yang seperti ini menyadarkan kita bahwa kita bisa berada dalam bahaya kapan saja. Tapi hidup dalam ketakutan tidak akan menyelesaikan apa-apa, yang perlu kita lakukan tetap menjalani hidup sebaik mungkin dan meminta pertolongan yang tiada henti pada Allah. Karena hanya Allah lah sejatinya yang bisa menyelamatkan kita. Mungkin kita telah banyak melihat betapa manusia dan bangunan-bangunan yang megah itu Nampak sangat kecil di hadapan gempa dan tsunami. Bangunan-bangunan yang dibangun dari hasil kerja keras bertahun-tahun, peradaban yang telah dibangun bertahun-tahun, hancur dalam waktu yang sangat cepat, seolah-olah tiada artinya. Mungkin kita telah banyak mendengar dan melihat betapa mengerikannya saat terjadi gempa, tsunami, dan likuifaksi, orang-orang panik berusaha menyelamatkan diri. Mungkin kita bertanya? Atas dasar apa orang-orang itu bisa selamat? Tentu itu tidak akan terjadi jika bukan karena pertolongan Allah.

Mungkin ini juga mengingatkan kita pada kejadian besar di hari akhir kelak, pada saat di mana harta dan keturunan tidak berarti. Jika gempabumi di Palu saja sudah begitu mencekam dan mengerikannya, bagaimana kelak saat kiamat tiba?

Semangat Bangsa Indonesia! 😊

Hikmah: Belajar Dari Kakak Serunting

Tuanku Guru Bajang (TGB) pernah bercerita tentang silaturrahim dapat memperpanjang umur. Bahwa temannya pernah menyampaikan sebuah penjelasan tentangnya. Tentang hikmah yang bisa dimengerti tanpa harus menjalani banyak rintangan dalam waktu yang lama. Dengan silaturrahim kita bisa mendengarkan dalam waktu yang cukup singkat tentang pengalaman teman atau saudara kita sehingga kita bisa belajar setidaknya satu hal darinya. Artinya, kita bisa hemat waktu untuk mengerti 1 hikmah tersebut.

Dan benar saja, pada ahad siang berhujan itu, di sebuah ruangan Bersama adik-adik panti Mitra Muslim Bandung dan kakak-kakak pengajar dari KAMIL mengajar, aku memahami setidaknya satu hal, ah sepertinya banyak, tentang sebuah kepasrahan yang luar biasa pada Allah, tentang prioritas, tentang keberanian, ah ternyata memang banyak, hihi.

Dia, Muhammad Allan Serunting, Orang yang saat pertama kali bertemu langsung memberikan manfaat untukku. Dia lurah 3.0 LPDP ITB sekaligus Ketua Departemen Media di KAMIL. Kudapati dia sosok yang sangat santai dan ramah. Karena saking santainya, terkadang dia terlihat seolah-olah tidak memiliki ambisi dalam kehidupan. Kudapati dia aktif di berbagai kegiatan sosial, berbaur dengan banyak orang. Dan wajar saja dia sangat disukai oleh teman-teman di sampingnya. Bahkan saat kelulusannya, temanku merasa kesulitan untuk berfoto dengannya.  Haha, ah katakan saja dia punya banyak fans. Yeah seperti itulah kira-kira kita menyebutnya.

Dan tibalah saat aku benar-benar mendengarkan dia, tentang perjalanan hidupnya yang mungkin sepertinya sederhana atau bahkan sama dengan kebanyakan orang. Tapi di sinilah uniknya kehidupan, masalah yang sama, jalan yang sama, tapi cara pandang yang berbeda, hasilnya bisa sama bisa juga berbeda. Itu mungkin kenapa kemudian kesuksesan memiliki artinya masing-masing, bergantung dari sudut mana kita memandang.

Pun dengan kakak yang satu ini, ia memiliki caranya sendiri memandang setiap langkah kehidupan.  Dengan gaya santainya, dia menjalani episode kehidupan ini dengan keberanian mengambil keputusan sekaligus kepasrahan yang sangat besar kepada Allah. Iyah, sepertinya dia tidak ambisius, tapi dia memiliki visi yang tetap dia pegang dengan kuat. InsyaAllah.

Yang kulihat bagaimana dia memelihara visinya, dia tidak egois, dia tidak melulu pandangan focus ke depan, tidak melulu terus berjalan, sesekali dia menoleh ke kanan dan ke kiri, sesekali dia berhenti di tempat. Menoleh bukan untuk tidak focus, berhenti bukan untuk diam. Dia menyadari betul bahwa hidup bukan saja tentang dirinya, tapi juga tentang orang-orang di sampingnya. Sungguh indah bagaimana dia menghentikan aktivitas menelitinya untuk merawat salah satu orang tuanya yang sedang sakit dalam waktu yang cukup untuk membuat dia telat lulus lebih cepat Bersama teman-teman seangkatannya. Dan apa yang dia dapat dari ini? Sungguh logika manusia tidak akan bisa menjangkau, tapi jaminan Allah sangatlah indah dan pasti. Justru keterlambatan ini menjadi jalan yang semakin mendekatkannya dengan apa yang ingin dia capai.

yang kufahami, tentang sebuah integritas. Mungkin sedikit berbeda dari yang kulihat mahasiswa pada umumnya yang baru saja diwisuda, apalagi ini master, tentang kegalauan pekerjaan dan hal lainnya, Iya, lagi-lagi dengan gaya santainya, dia tidak sibuk mendaftar pekerjaan di Bandung. Tau apa alasannya? Karena dia tetap ingin berkomitmen dengan apa yang dia tulis dalam esai LPDP beberapa tahun yang lalu, tentang janjinya untuk mengabdi pada daerahnya. Ah tidak-tidak, mungkin banyak yang ingat tentang apa yang pernah ditulisnya sendiri, tapi bertanggung jawab dengan apa yang ditulis dan diucapkan akan menjadi cerita yang berbeda di zaman yang penuh dengan pesimisme dan kepura-puraan ini.

Setidaknya itu telah berhasil menghentak hatiku, tentang sebuah amanah yang tak biasa, tentang rupiah dari keringat rakyat di negeri ini, tentang harapan mata-mata berair di negeri ini. Tidak, dia tidak lari. Ini membuka mataku bahwa Allah tidak akan memberi ujian tanpa solusinya, bahwa negeri ini masih dikaruniai orang-orang baik dan negeri ini pantas untuk berharap dan percaya diri.

Yang kusadari, tentang pilihan-pilihan yang terkadang sangat sulit dibedakan. Manusia seringkali tinggi hati dengan penalarannya tanpa menyadari betul bahwa penalaran itu sangatlah terbatas. Bagaimana otak yang kecil bisa menjamin kesempurnaan? Lalu kenapa masih keukeuh dengan pilihan nomor satu seolah-olah mengerti betul bahwa itulah yang terbaik untuk dirinya? Manusia lupa, bahwa hukum linieritas hanya bisa dinilai oleh sang Maha mengetahui. 

“Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah [9]: 105)”

Lalu, pak lurah 3.0 LPDP ini berkata kurang lebih begini “Aku memang tidak mendaftar di perusahaan-perusahaan, itu menjadi opsi terakhir Karena aku masih berharap menjadi dosen. Tapi jika nanti kalian menemukanku bekerja di perusahaan, itu bukan Karena apa-apa, mungkin memang itu yang terbaik untukku Karena pilihan kedua belum tentu lebih buruk dari pilihan pertama. Kita tahu sebaik-baik rencana adalah rencana Allah”

Aku pun menengok diriku sendiri. Memeriksa kondisiku, ah caraku memandang kehidupan mungkin memang berbeda dengannya, tapi kehidupan mengajarkan hal yang sama. Maka biar lah berlalu soal cara pandang, tapi hikmah atau sebuah pemahaman akan tetap menjadi obat yang selalu dibutuhkan, entah di bagian mana ia akan mengisi dan membenahi apa yang perlu dibenahi dalam diri.

Terimakasih kak Serunting, semoga selalu menuai manfaat di manapun berada. Maaf, Karena Allan juga menjadi nama panggilan untuk adikku, kuharus memanggil nama yang berbeda dalam tulisanku.



Cara Menguatkan Hafalan Alquran Oleh Ustadz Adi Hidayat

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaaatuh. 

Ada yang mencoba menghafal alquran tetapi mudah lupaa???? wuah wuah, berarti ada masalah nih, butuh solusi! tenaang, Alhamdulillah Ustadz Adi Hidayat memberikan Tips agar ingatan kita dikuatkan oleh Allah dalam menghafal Alquran. Yukz simaaak


Ada 4 sifat hafalan
1. cepat hafal, lambat lupa
2. lambat hafal, lambat lupa
3. cepat hafal, cepat lupa
4. lambat hafal, cepat lupa

paling bagus, cepet hafal, gak lupa-lupa.. (Hehe). oke begini caranya!

  1. Meluruskan niat saat mau belajar.  setiap manusia punya batas, ketika batasan ini sudah hilang, ilmu berkurang. Itu kenapa mintakan dan titipkan pada yang tidak punya batasan, Allah SWT.
  2. Kesungguhan. di antaranya mencatat, berdoa sebelum belajar/menghafal.
  3. Tingkatkan amal shalih. karena ilmu itu cahaya. Cahaya Allah akan diturunkan hanya pada orang yang beramal shalih
  4. Tinggalkan maksiat. insyaAllah jika yang keempat ini dijauhi, maka sama Allah kita akan senantiasa disibukkan dalam kebaikan
Bagaimana?? sudah mulai ada titik terang? Alhamdulillah. semoga kita termasuk orang-orang yang menghafal alquran karena Allah. Amin amin ya robbal alamin.


Selengkapnya, bisa buka di youtube


Cara menguatkan ingatan-ustadz Adi Hidayat, LC, MA
https://www.youtube.com/watch?v=OkAHCIyEfg8

Mush'ab bin Umair: Sang Duta Pertama Islam

Pernah denger nama Mush'ab bin Umair?

kabar gembira bagi yang belum pernah mengetahui nama Mush'ab bin Umair. kali ini aku akan menceritakan kisah Mush'ab bin Umair. Siap-siap iman bertambah yaaa.. insyaAllah biidznillah

well, let's start!

Sebelum Masuk Islam
Mush'ab bin Umair dikenal dengan sebutan "Seorang penduduk Mekkah yang mempunyai nama paling harum". Rasa-rasanya ini tidak berlebihan karena dia dibesarkan dalam lingkungan yang mewah. Tak hanya itu, Ia tampan, berpenampilan menarik, cerdas, dan penuh semangat. Tak hanya perempuan saja yang tertarik padanya, bahkan para tokoh besar quraisy juga mengharapkan kedatangannya setiap ada pertemuan para pembesar quraisy.


Setelah Masuk Islam
Mush'ab bin Umair dikurung sekian lama oleh ibunya yang tidak menyukai Islam. Pada suatu kesempatan Mush'ab berhasil kabur dan ikut hijrah ke Habasyah. Ia tinggal di Habasyah bersama kaum Muhajirin dan kemudian pulang ke Mekkah.

Kehidupannya berubah drastis setelah masuk Islam. Penampilannya yang biasanya paling anggun berubah dengan pakaian usang yang banyak tambalannya karena ibunya sudah mencabut semua fasilitas yang sebelumnya diberikan pada Mush'ab. Hingga kaum muslimin menundukkan kepala dan merasa prihatin ketika melihat penampilan Muh'ab dengan pakaian usangnya. Rosulullah pun berkata

"Aku telah mengetahui Mush'ab ini sebelumnya. Tidak ada pemuda Mekkah yang lebih dimanja oleh orang tuanya seperti dirinya. Kemudian ia meninggalkan itu semua karena cinta kepada Allah dan rasulNYA"

Nabi Muhammad SAW memberikan tugas mulia kepada Mush'ab bin Umair sebagai Duta Islam pertama ke Madinah. Beliau ditugaskan sebagai guru yang mengajarkan islam pada kaum anshor di Madinah

suatu ketika, Pemimpin kabilah Abdul Asyhal di Madinah, Usaid bin Al-Hudhair mendatangi Mush'ab dengan pedang terhunus. Usaid marah besar karena dakwah yang dibawa Mush'ab. Ketika itu terjadi, kaum muslimin yang sedang bersama Mush'ab merasa hawatir. Menariknya, Mush'ab tidak menunjukkan kekhawatiran sama sekali. sebaliknya dengan tenang beliau meminta Usaid untuk mendengarkannya. "Mengapa Anda tidak duduk dan mendengarkan dulu? seandainya Anda menyukai, Anda dapat menerimanya. Sebaliknya, jika tidak, kami akan menghentikan apa yang Anda benci"

dengan ijin Allah, Usaid mendengarkan dan menerima Islam. Keislaman Usaid mengundang keislaman warga Madinah.

Wafatnya Mush'ab
Menjelang perang Uhud, Rosulullah mengembankan amanah berat nan mulia kepada Mush'ab, yaitu sebagai pembawa perang kaum muslimin.

Setelah kaum muslimin mendapat kemenangan, Sebagian pasukan melanggar perintah Rosulullah hingga barisan kaum muslimin menjadi porak poranda. Akibatnya sangat besar. Pasukan kafir Quraisy kembali menyerang kaum muslimin dan Rosulullah.

Melihat kondisi tersebut, Mush'ab mengangkat panji perang setinggi-tingginya, bertakbir sekeras-kerasnya, dan melakukan usaha lainnya untuk mengalihkan perhatian pasukan kafir dari Rosullullah. Satu tangannya memegang panji perang, yang satu lagi menebaskan pedangnya pada musuh hingga tangannya sendiri tertebas oleh musuh. Setiap pedang menebas lengannya, ia mengucapkan                 " Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang utusan, dan sebelumnya telah didahului oleh beberapa utusan" hingga beliau syahid dalam perang tersebut.

ketika perang sudah usai dan Rosulullah mendapati kain kafan yang digunakan untuk mengkafani Mush'ab tidaklah cukup. ketika digeser ke bagian kepala, bagian kakinya tersingkap begitu sebaliknya hingga Rosulullah meminta sahabat untuk menarik kain kafan tersebut ke kepala Mush'ab dan bagian kakinya ditutupi dengan yang lain (jika tidak salah dengan rumput)

masyaAllah, MasyaAllah, padahal sebelumnya Ia adalah orang paling apik dalam penampilannya. Ia meninggalkan itu semua, hidup sederhana hingga pada saat kematiannya. Ia memang meninggalkan pakaian yang bagus tapi Allah telah menggantinya dengan pakaian terbaik, yaitu pakaian Taqwa.

Semoga Allah membahagiakanmu dengan terus berada dekat di sisi Rosulullah wahai Mush'ab bin Umair.


well, sekian dulu. Buku shirahnya sudah kukembalikan kepada pemiliknya, jadi terpaksa diakhiri begini. ah, maafkan juga lupa penulisnya siapa. maapkaaaan.



What I learn from Mush'ab is Bahwa muda tidak seharusnya menjadi penghalang untuk memiliki peran berkualitas dalam kehidupan. bahwa muda tidak seharusnya identik dengan main-main, kelabilan dan sebagainya. Justru karena masih muda, di mana energi begitu maksimal, kita harus terdepan dalam menyambut perintah Allah.

Jika muda hanya diisi dengan main-main,  maka kata Akmal Sjafril
"Banyak anak muda yang seharian tidak punya kegiatan, tidak tahu harus berbuat apa dan tidak mau berbuat apa-apa. Mereka "Tua" sebelum masanya, "mati" sebelum waktunya.


Let's just have a quality Life anak mudaaaa! :)

Apresiasi dan Cinta Terindah: My Lovely Family



Diantarkan dengan cinta

Ahad, 31 Juli 2015 menjadi sebuah pertunjukan cinta dan apresiasi yang sangat panjang untukku. Hari di mana aku melangkahkan kaki ke tempat yang lebih jauh lagi dari kampung halaman, dari orang tua dan saudara, untuk mengais ilmu di ITB, Bandung, untuk kehidupan yang lebih baik.

Untuk pertamakalinya, aku bisa menikmati rasanya naik pesawat terbang. Mungkin bagi banyak orang ini adalah sesuatu yang cukup menggelikan untuk diceritakan. Tapi maaf, aku tidak peduli karena itu sangat berarti untukku. I have a reason. And it’s beautiful enough.

Then, it’s more beautiful and more ketika ada banyak orang yang ikut merasakan senangnya hati ini, haru birunya hati ini. Lebih dari 20 orang anggota keluargamengantarkanku ke bandara Juanda Surabaya dalam satu mobil, katakanlah Elep. Di mana kalian akan dapatkan apresiasi dan cinta sebesar orang Madura ini? padahal aku hanya mau berangkat kuliah, padahal biaya elep sangat mahal dari probolinggo ke Surabaya, padahal 20 orang itu hampir semuanya sedang dalam krisis keuangan.

Apa yang salah satu orang itu katakan ketika akan mengantarkanku? Dia bilang “kasian Fir, tempat kuliahnya jauh dari orang tua” tak cukup disitu, mereka selipkan lembaran uang ke tanganku yang tiap harinya sangat susah untuk mendapatkan uang segitu, yang tiap harinya selalu hawatir uangnya cukup buat makan atau tidak, bahkan mereka juga meneteskan air mata ketika aku sudah mulai boarding pass. Seakan-akan aku akan keluar negeri saja. Padahal tak butuh lebih dari 24 jam dari Bandung ke probolinggo dengan kereta.

Begitu, bisakah aku mengganti cinta dan apresiasi yang sangat besar itu?

Kamu tahu? ketika kami sampai di bandara, kami mengira bisa menunggu di dalam, di tempat yang enak. hingga kami memutuskan untuk membawa semua perbekalan yang kami bawa seperti nasi, kopi, dll. Ternyata tak seperti yang kami harapkan, jadilah kami menunggu di tempat yang tak ada tempat duduknya. Kami malu sekali. Kenapa? karena untuk masuk harus melewati pemeriksaan tas dan semua barang bawaan, jadilah termos, tas nasi dll ikut diperiksa. Penjaganya sepertinya cukup kesal pada kami. See it’s the first time for us. Honestly, aku cukup kesal juga dengan penjaganya. Dia tidak bisa menghargai orang lain, hanya kami kebingungan sedikit saja, si penjaga langsung memberikan sindiran pedas, seakan-akan dia sudah jelas masuk syurga. Ah ntahlah :D. Cuma jadi apapun kalian, jangan pernah sombong.

Dan inilah orang-orang yang mengantarkanku dengan cinta ini..




 Aku yakin, tak akan ku temukan cinta yang tulus nan indah melebihi cinta dari keluargaku. Terimakasih Allah atas cinta yang engkau selipkan dalam hati kami, hingga semuanya terasa begitu indah. Dicintai sebesar ini, aku merasa begitu berharga.

Letter to my lovely friends in Jember



Dear teman-teman terbaikku, 

Santri PPIP. Darussalam Jember, Jurusan Kimia FMIPA UNEJ, PRIMAGAMA Jember, IONS (Islamic Organization of Mathematics and Natural Science), ALPHA (Aliansi Pers Mahasiswa), HIMAKI (Himpunan Mahasiswa Kimia), FLP (Forum Lingkar Pena) Jember, GYC (Green Youth Community), FIM (Forum Indonesia Muda)Regional Jember, dan Grup pekananku…

Sebelumnya, Aku hanyalah debu yang tertiup angin ke Jember. Sebutir debu yang ingin melihat dunia luas dengan penuh harapan sekaligus rasa takut yang luar biasa. Sebutir debu yang hanya bermodalkan kepercayaan pada Allah, melangkah jauh keluar dari rumah yang nyaman, rumah yang ketat, rumah yang sebenarnya pintunya sangat sulit untuk kubuka dari dalam. Iyah, karena aku adalah sebutir debu pingitan. Hehe

Hmmm, aku harus bilang apa..

Ah, intinya aku ingin berterimakasih, telah menjadi jawaban atas harapan pada tuhanku. ketika aku harus mampu meyakinkan keluargaku bahwa aku akan tetap terjaga di dunia kampus yang penuh resiko, ketika sebenarnya aku tidak punya jaminan apa-apa untuk mengatakan itu, ketika aku hanya punya tuhanku yang aku yakin akan selalu menjagaku tanpa tidur sedetikpun, dan ketika hanya harapan itu yang menjadi jaminannya, lalu tuhanku mempertemukan, memperkenalkan, dan mendekatkan kalian denganku, yeah..aku dengan kalian.

Dan cerita kita mengalir indah di Jember,,

Aku menjadi belajar banyak hal yang sebelumnya sangat gelap untukku, bayang-bayang hidup sendirian di kota orang perlahan memudar, aku tidak ketakutan. Karena yang kulihat adalah kalian, tak kulihat rona gelap kehidupan di kampus, yang kulihat adalah senyuman tulus, semangat perbaikan, dan inspirasi. Rasa aman kemudian menghangatkan sebuah ruang di dalam sini, hatiku. Ah Tidak tidak!  tak hanya menghangatkan hatiku, tapi juga menghangatkan hati keluargaku.

Aku.. yang dulu sangat susah untuk keluar dari pintu rumah hingga banyak jalan di desaku yang tidak kuketahui, sekarang aku bahkan tahu jalan ke ibu kota Indonesia. Yeah mungkin ini biasa saja bagi sebagian orang, tapi ini luar biasa bagiku karena sebelumnya tak mudah bagiku untuk pergi tanpa didampingi keluarga, betapa ngerinya kekhawatiran di keluargaku tentang keamanaan anak perempuan. Sekarang  Aku sudah mengantongi banyak kepercayaan dari keluargaku. Kepercayaan bahwa dunia tak hanya berisi ancaman, tetapi juga harapan dan kebaikan.

Dear, teman-teman terbaikku,,

Dalam waktu yang bersamaan, seringkali kefahaman dan ketegangan muncul di antara kita. Rasa marah, jengkel, dan prasangka hingga mungkin sempat menjauhkan kita, dengan ini aku tulus meminta maaf kepada kalian. Seakan terlupa bahwa kalian adalah anugerah dalam hidupku, aku seringkali membuat kekacauan karena tak mampunya hatiku. Dengan ini aku benar-benar memohon maaf atas semua kesalahanku pada kalian, aku meminta maaf karena seringkali tak mampu melindungi kalian dari tajamnya perkataanku, ingkar janji, sinisnya wajahku, dan kasarnya sikapku, baik di depan ataupun di belakang kalian, baik secara terang-terangan ataupun tersembunyi. Aku mohon maafkanlah aku. Aku tahu rasa sakit yang pernah kugores di hati kalian sangat susah diobati karena dalamnya goresan yang kubuat, tapi meskipun susah, meskipun teramat susah, tolong maafkanlah aku, karena tanpa maaf kalian atas semuanya, hari-hari ke depan akan sangat berat. Kemaafan kalian sangat sangat penting untukku. Tolonglah, tolong maafkan aku atas keseluruhan salahku pada kalian..

Dear, teman-teman terbaikku,

Terimakasih telah menjadi bagian dari hidupku. Terimakasih telah membantuku hidup di Jember hingga urusanku terasa lebih ringan, Terimakasih telah meramaikan hidupku dengan hangatnya hati kalian dan pengajaran yang luar biasa hebatnya. kalian adalah salah satu nikmat terbesar yang aku tidak ingin menggantinya dengan apapun di dunia ini. kalian sangat berharga. Bagiku, pertemanan ini adalah cinta. Jadi, aku ingin mengatakan.. aku sangat mencintai kalian karena Allah. Maafkanlah aku dengan segala kekurangan dan kesalahanku.

Dear teman-teman terbaikku,

Sebelumnya aku hanya debu, dan sekarang aku masih debu yang sama tetapi dengan keberanian yang berbeda. Bersama dengan kalian, menguat dalam hati ini, bahwa penjagaan Allah sangat indah dan tak ada satupun kekuatan yang bisa melemahkannya. Di bumiNYA yang luas, meskipun rasa takut itu tetap ada, aku akan tetap berani melangkahkan kaki karena Aku percaya Allah akan selalu menjagaku dengan cara yang indah seperti ini.

Maka bersamaan dengan  takdirnya, bismillah kulangkahkan kakiku dari Jember ke Bandung untuk melanjutkan proses belajarku.

Aku memohon pada Allah, semoga Allah mengekalkan pertemanan kita hingga ke syurgaNYA. Dan mohon doakan aku,,

Dariku,
Ainul Maghfirah yang sangat berbahagia dengan cinta ini.

KEGAGALAN ADALAH PEMBELAJARAN YANG MAHAL



Selamat malam pemirsah, sudah sangat lama sepertinya aku tidak menulis setelah sekitar satu bulan yang lalu membulatkan tekad untuk kembali aktif menulis, tapi ah sungguh tekad itu sangat sulit terealisasikan. Ntah karena apa, tapi aku berharap dan tetap berharap aktivitas menulisku tetap akan berlanjut meskipun harus berkali-kali berhenti. Oke sekian basa basinya. Mari kita lanjutkan pada materi yang sebenarnya. Ceilah. 

Isi tulisan kali ini sesuai judulnya akan berbicara tentang perbaikan atas sebuah kegagalan. Pernah mendengar bahwa setiap peristiwa selalu mengandung hikmah? Yup! itu benar banget. Perjalanan hidup manusia di bumi selalu tidak akan pernah lepas dari sebuah ujian. Satu ujian lolos, maka bejibun ujian lebih berat lainnya sudah stay ngantri. Ujian itu sendiri adalah tanda bahwa seseorang masih hidup. Kenapa ada ujian? aku akan menjawabnya dari sisi yang lebih ringan. Ada ujian karena hidup adalah pembelajaran. Dalam pembelajaran akan ada perbaikan, memperbaiki dan terus memperbaiki hingga di akhir hidup kita menjadi orang yang khusnul khatimah dengan perbaikan yang selalu kita lakukan. Singkatnya sih, perbaikan itu adalah taubat. 

Masalahnya, manusia seringkali tak bisa memperbaiki diri hanya dengan teori. Kebanyakan manusia perlu diberi “GONG” yang besar agar dia menyadari kesalahannya. Dan satu-satunya GONG terbesar yang paling ampuh adalah KEGAGALAN. Karena hanya ketika tahu pedihnya kegagalan sendiri kita jadi berpikir kemudian melakukan aksi agar tidak kembali jatuh. Caranya, dengan tidak melakukan kesalahan yang sama. dan atas rasa perih yang dirasa akan menggerakan kita untuk mengobati perih itu. Itu kenapa kegagalan memang sebuah pembelajarn yang mahal. Kalau sudah bayar mahal-mahal masa iya masih tidak mau mengambil manfaat? Rugi dong!

Katakanlah perempuan yang berat badannya ideal tak mampu menjaga pola hidup sehat dengan makan makanan sesukanya tak peduli sehat atau tidak, berlebihan atau tidak, malas-malasan, jarang beraktivitas, tanpa disadari badannya tak lagi ideal, overweight! Tahu kan kalau gemuk selalu menjadi momok yang sangat menakutkan bagi perempuan, apalagi overweight. Nah saat dia menyadari akan berat badannya yang tidak ideal, mulai deh chaos! Panic! Apalagi bagi perempuan yang baru aja menyatakan siap menikah. Paniknya bukan ampun, jadi kesulitan kan yang mau mengisi berat badan di proposal?? Huhuuu. Pada saat itu terjadi, akhirnya dia berpikir dan berusaha untuk menurunkan berat badannya dengan cara apa? Berhenti banyak makan makanan yang berlemak dan berlebihan, konsep nabi mulai diambil, makan setelah lapar dan berhenti sebelum kenyang, nah! Terus ditambah olahraga rutin tiap hari. akibatnya badan segar dan sehat, mata tak mengantuk! Horay!

Iyes begitulah ujian works! Jika saja kita tak pernah gagal, maka kita tidak akan pernah melakukan perbaikan bisa-bisa kebablasan dan sombong. Iyas, sama seperti yang aku dan temanku alami. Karena sekarang berat badan kami tidak lagi ideal, akhirnya kami memutuskan untuk diet dan melakukan senam rutin tiap hari. Bahkan besok kami berencana untuk melakukan jogging rutin! Nah lho! Coba kalau berat badan tidak naik, pasti malas banget yang mau olahraga di pagi hari. capek. Xixixixii

Loh, jadi intinya ini mau cerita tentang kamu yang kegemukan? Terus sok-sokan pakek judul sekeren di atas?? Helloooooow.

Hahahaha,, itulah yang disebut inspirasi sob! Semoga bisa mengambil manfaat dari tulisan ini. 

NB: Tapi aku tidak sedang mempromosikan kegagalan lho ya, bisa memperbaiki diri tanpa harus mengalami kegagalan sendiri tapi belajar dari pengalaman orang lain itu lebih keren lho! Karena belajar tidak perlu semahal kegagalan pribadi. Itulah yang disebut aksi preventif cerdas! Cihuy dah. Tunggu tulisan bersambung berikutnya yak!

BTW, NB-nya panjang banget yak. Hufth… xixixixi, biarin! Yang penting gak dosa! Hihii

Room A1, Ponpes Darussalam Jember
Kamis, 12/05/2016 21:34